Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama adalah salah satu kriteria penting dalam instrumen akreditasi yang menilai bagaimana suatu institusi pendidikan tinggi diatur, dikelola, dan berinteraksi dengan pihak eksternal. Berikut adalah uraian rinci mengenai tiga elemen ini:
1. Tata Pamong

  • Deskripsi: Tata pamong merujuk pada sistem dan struktur organisasi yang digunakan oleh suatu institusi pendidikan tinggi untuk menjalankan fungsinya. Ini mencakup kerangka kerja, aturan, norma, dan kebijakan yang mengatur bagaimana institusi beroperasi secara keseluruhan.
  • Elemen Kunci:
    • Struktur Organisasi: Menilai bagaimana struktur organisasi dirancang, termasuk peran dan tanggung jawab dari masing-masing unit atau individu dalam institusi.
    • Kepemimpinan: Melibatkan penilaian terhadap gaya dan efektivitas kepemimpinan dalam mengarahkan institusi menuju pencapaian visi dan misinya.
    • Transparansi dan Akuntabilitas: Mengevaluasi bagaimana kebijakan dan keputusan dibuat secara transparan, dan bagaimana institusi mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada pemangku kepentingan (stakeholders).
  • Peran dalam Akreditasi: Tata pamong dinilai untuk memastikan bahwa institusi memiliki struktur organisasi yang efektif, prosedur yang jelas, dan kebijakan yang mendukung tercapainya tujuan institusi secara efisien dan akuntabel.

2. Tata Kelola

  • Deskripsi: Tata kelola adalah proses pengelolaan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi berbagai kegiatan dalam institusi. Tata kelola melibatkan koordinasi dan integrasi antara berbagai komponen institusi untuk mencapai tujuan secara efektif.
  • Elemen Kunci:
    • Perencanaan Strategis: Bagaimana institusi merencanakan kegiatannya, termasuk perencanaan akademik, keuangan, dan pengembangan SDM.
    • Pelaksanaan dan Monitoring: Proses implementasi rencana yang telah dibuat serta mekanisme pengawasan dan evaluasi untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai rencana.
    • Manajemen Risiko: Menilai bagaimana institusi mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuannya.
  • Peran dalam Akreditasi: Tata kelola dievaluasi untuk memastikan bahwa institusi memiliki sistem manajemen yang efektif dan efisien, serta mampu mengelola sumber daya secara optimal. Penilaian ini juga mencakup kemampuan institusi untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal dan internal.

3. Kerja Sama

  • Deskripsi: Kerja sama mencakup berbagai bentuk kemitraan dan kolaborasi yang dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi dengan pihak eksternal, baik di dalam negeri maupun internasional. Kerja sama ini bisa dalam bentuk akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan kapasitas institusi.
  • Elemen Kunci:
    • Jenis dan Ruang Lingkup Kerja Sama: Menilai jenis-jenis kerja sama yang dijalin oleh institusi, termasuk dengan industri, lembaga pemerintah, LSM, dan institusi pendidikan lainnya.
    • Manfaat Kerja Sama: Evaluasi terhadap manfaat yang diperoleh dari kerja sama tersebut bagi institusi, mahasiswa, dosen, dan masyarakat luas.
    • Keberlanjutan dan Inovasi: Menilai sejauh mana kerja sama tersebut dapat berlanjut dalam jangka panjang dan memberikan inovasi bagi perkembangan institusi.
  • Peran dalam Akreditasi: Kerja sama dievaluasi untuk menentukan sejauh mana institusi mampu membangun dan memelihara hubungan yang bermanfaat dengan berbagai pemangku kepentingan eksternal. Hal ini juga mencakup kemampuan institusi untuk memanfaatkan kerja sama tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Secara keseluruhan, Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama adalah komponen penting yang menunjukkan bagaimana institusi pendidikan tinggi diorganisir, dikelola, dan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Penilaian terhadap kriteria ini dalam proses akreditasi bertujuan untuk memastikan bahwa institusi memiliki manajemen yang baik, struktur yang transparan, serta jaringan kerja sama yang kuat untuk mendukung pencapaian visi dan misinya.